Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Senyuman Rasa Sakit

terkadang hidup memang tak seindah yang di bayangkan, hidup memang dari rangkaian masalah. kadang ku tak mengerti akan arti hidupku di dunia ini. aku hanya manusia yang hidup karna lahir dari rahim seorang mama yang hebat. masa laluku indah untuk di kenang, dan selalu aku berharap untuk di ulang. aku hidup dengan senyumnya dan aku hidup karna senyumnya. meski keluargaku bukan orang yang kaya. aku bersyukur karna aku bahagia hidup dengan mama. karna sejak kecil hanya sosok mama yang selalu ada di hidupku tak ada yang lain. dan aku hidup karnanya. meski tiap hari sku selalu di marahin, tapi tidak bisa aku menutup hatiku dari kenyataan bahwa harta terbesarku adalah mama, kekuatanku adalah mama, bahagiaku adalah mama, dan nyawaku adalah mama.


doaku di setiap doaku "Ya Tuhan, aku berharap mama selalu dampingi ku sampai akhir hidupku, biarkan mama hidup lebih lama dari pada hidupku." . terkadang aku letih mendengarkannya, terkadang aku bosan dengan semua amarahnya. tapi ku nikmati semua karna aku sayang mama, meski tak pernah sekali aku menuruti perkataanya, tak pernah dia mengeluh padaku, dia selalu melindungiku dari rasa sakit, mengajarkanku untuk bersikap dan mempunyai budi baik terhadap mahluk.

hingga kepergiannya, aku tak menyangka semua kan terjadi, semua berubah begitu cepat, keluargaku berantakkan, aku kehilangan sosok yang paling berarti dalam hidupku, dan aku kehilangan sosok pelindung dalam hatiku, ku kehilangan sosok ayah dan ibu yang sempurna. Tuhan ini adalah ujian terberat dalam hidupku, di mana aku harus relakan hidupku mati bersama dengan terkuburnya jasad mama, berulang kali ku berusaha bangkit dari segala keterpurukanku tapi aku tak mampu, aku berusaha tetap tegar di depan mereka, tapi aku tak mampu tuk sembunyikan lukak hatiku lebih lama, dan sampai kapan aku akan bersembunyi dalam ketegaran palsu dalam hatiku. 

tak pernah aku mampu menyembunyikan gelisah dan sakit di hatiku, namun ku harus tetap berusaha tuk bertahan, samapai kapan??. semuanya begitu berat untukku, ku rasa tuhan tak adil, kenapa harus aku, kenapa harus mama dan kenapa harus keluargaku. kepergian mama membuatku benar2 hancur dan terpuruk dalam rasa takut dan sedihku. sosok keluarga yang ku harap bisa membuatku bertahan tapi hanya membuatku semakin terpuruk dalam kesedihanku. rasa takut dan sedih yang semakin hari semakin parah, hingga ku tak mampu kendalikan batinku. 

ntah berapa banyak darah yang keluar dari hatiku ketika hari telah menjelang malam, berapa banyak air mata yang telah membasahi tiap kelembutan kasur yang selalu menemaniku menahan rasa sakit yang menusuk tulang dan dadaku di tiap larut malam yang gelap. ku tak mengerti dan ku tak tau, pada siapa aku katakan betapa rasa sakit yang telah menyesakkan dadaku. pada siapa aku kan rasakan bahagia yang telah lama berubah menjadi rasa sedih yang tak berujung. hingga tak pernah ku rasakan bahagia dalam tiap detik waktuku.

aku tak mengerti cara apa yang harus ku lakukan agar aku bisa bertahan dalam rasa sedih dan takutku.yang selalu menghiasi hidupku. kadang ku bertanya pada Tuhan, "dimana semua rasa yang aku miliki, dimana rasa bahagiaku?." namun tak pernah aku sekali menemukan jawabannya. namun ku kan tetap bertahan hidup tanpa rasa bahagia yang ku harapkan akan muncul di hidupku lagi. karna aku takut senyuman palsu ini akan memudar seiring dengan rasa sedih dan takut yang kian hari makin memenuhi rongga dadaku.

hanya permintaan maaf yang bisa ku ucapkan, jika khilafku telah menyakiti hati mereka, hanya permintaan maaf yang dapat aku ungkapkan jika kesedihanku mengusik kenyamanan hidup mereka. maafkan aku yang telah menyakiti kati kalian, itu semua terjadi tanpa bisa aku kontrol. sungguh dari dasar hatiku yang paling dalam aku mohon maafkan aku.

aku tak berdaya dan sungguh lemah tak berdaya, ketika kepala ini sudah mulai terasa nyeri, ketika tulangku terasa tertusuk paku, dan ketika yang ku rasakan hanya rasa nyeri di tubuhku.namun ku hanya mampu terdiam dan membisu. mencoba menahan segala rasa sakit itu sendiri, meski kadang ku tak mampu. tapi aku harus bisa menahan semua itu. karna aku tak mau hidupku hanya menjadi beban. ketika sisi lain dari diriku telah muncul dan menghancurkan hidupku. aku hanya bisa berharap agar ku tetap sendiri dalam keterpurukan ini, dan aku berharap agar tak ada satu orangpun yang rasakan itu. cukup aku saja.

biarkan aku mati dengan semua rasa sakitku, biarkan kematian yang ku harapkan mampu membuatku bahagia. karna sungguh tak pernah sekali aku rasakan bahagia dalam hdiupku, karna kebahagiaanku telah terkubur dalam gelapnya perut bumi. dan kan ku jalani hidup ini meski dengan senyuman rasa sakit yang tak mungkin terbayang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar